Jatim Hari Ini: Kasus Netizen Hina Risma hingga soal Mayat Gosong Terbakar

Surabaya - Ada sejumlah berita dari Jawa Timur yang hari ini mencuri perhatian banyak pembaca. Mulai soal netizen yang menghina Wali Kota Risma hingga penemuan mayat gosong terbakar di Banyuwangi.

Berikut rangkuman beritanya:

Kasus Netizen Hina Wali Kota Risma Naik ke Tahap Penyidikan

Kasus netizen yang menghina Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini terus dilakukan pendalaman oleh pihak kepolisian. Kasus tersebut naik ke tahap penyidikan.

Jumat (24/1), Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Sudamiran menyampaikan, kasus tersebut dalam tahap penyelidikan. Namun status penanganan kasus netizen hina Risma itu kini sudah dinaikkan.

"Saat ini kami sudah naikkan statusnya ke tahap penyidikan," kata Sudamiran seperti dilansir dari detikcom, Sabtu (25/1/2020).

Penanganan kasus tersebut berdasarkan laporan Risma pada Selasa (21/1). Risma melaporkan akun Facebook Zikria Dzatil atas desakan dan keresahan warga.

Laporan Risma diwakilkan Kabag Hukum Pemkot Surabaya. Sebelumnya polisi telah meminta keterangan dari empat saksi. Di antaranya pelapor, saksi yang mengetahui unggahan dan warga yang geram atas postingan tersebut.

"Saksi bertambah satu dari Forum Arek Suroboyo Wani yang kemarin berniat melaporkan unggahan tersebut ke kami," imbuh Sudamiran.

Warga Banyuwangi menemukan mayat dalam kondisi gosong terbakar. Mayat tersebut ditemukan di kebun kelapa Dusun Kedawung, Desa Pondoknongko, Kecamatan Kabat.

Mayat gosong itu ditemukan sekitar pukul 08.30 WIB. Saikoni, petani penggarap sawah di pinggir kebun kelapa itu menemukan ada bekas benda dibakar.

Setelah dilihat lebih dekat, ia menemukan mayat yang sudah gosong. Ia kemudian memberitahukan penemuan tersebut kepada warga lain dan Kepala Dusun Kedawung. Perangkat desa kemudian melaporkan penemuan mayat tersebut ke Polsek Kabat.

Namun hingga saat ini identitas mayat belum terungkap. Polisi akan melakukan tes DNA terhadap mayat tersebut.

"Kemungkinan kita lakukan tes DNA. Mungkin 3 hari bakal terungkap siapa mayat yang gosong ini," ujar Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Arman Asmara Syarifuddin kepada kami.

Kolam Segaran di Trowulan, Kabupaten Mojokerto disebut sebagai salah satu bukti kejayaan Kerajaan Majapahit pada zamannya. Dulu, kolam purbakala ini menjadi salah satu waduk untuk mengairi lahan pertanian.

Kolam Segaran terletak di Dusun Unggahan, Desa/Kecamatan Trowulan. Jaraknya hanya sekitar 200 meter di sisi selatan jalan nasional Surabaya-Madiun.

Kolam peninggalan Majapahit ini lumayan luas. Yaitu mencapai 6,5 hektare. Panjang Kolam Segaran 375 meter, sedangkan lebarnya 175 meter. Tembok keliling kolam tersusun dari bata merah. Ketebalan temboknya 1,6 meter dan tingginya 2,88 meter.

"Kolam Segaran ini dulunya tertutup tanah. Pertama kali ditemukan oleh Ir Maclaian Pont dari Belanda pada tahun 1926," kata Arkeolog Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jatim, Wicaksono Dwi Nugroho kepada kami, Sabtu (25/1/2020).

Ia menjelaskan, Kolam Segaran pertama kali dipugar pada 1966. Pemugaran lebih masif dilanjutkan tahun 1974-1984. Sehingga situs purbakala ini berwujud seperti saat ini.

"Kolam Segaran berfungsi sebagai waduk buatan untuk mengendalikan sumber dan jalur air. Selain Segaran, di wilayah kota raja Majapahit di Trowulan juga terdapat waduk-waduk alam lainnya. Seperti Waduk Kraton dan Kumitir," pungkasnya. (dtk)

Postingan populer dari blog ini

Ucapkan Selamat Atas Pelantikan AKD Kabupaten Bangkalan Tahun 2020 dan Mendorong Terbentuknya Tim Percepatan Pembangunan Tingkat Desa

Memasuki Kondisi New Normal, Gerbang Tiga Lanjutkan Kerjasama Dengan Beberapa Perusahaan Outsourcing Jawa Timur

Tata Kelola Keuangan Bagus, Pemkab Boyong Dua Penghargaan dari BPKP