Perawat di Bangkalan Mengeluh, Ngurus SIPP Dikutip 300 ribu
Tribunjawa.com, Bangkaan - Pengurusan Surat Izin Praktek Perawat (SIPP) di bidang tenaga kesehatan dikeluhkan para perawat di Bangkalan, Madura, Jawa Timur.
Seperti dilansir dari MataMaduraNews.com, Untuk mendapatkan SIPP itu perawat ditarik uang Rp 300 ribu.
Penarikan biaya tersebut diduga dilakukan oleh oknum Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Bangkalan kepada perawat yang mengurus SIPP.
Dalam aturan, pengurusan SIPP tanpa biaya. Perawat hanya perlu menyiapkan berkas persyaratan berupa KTP, STR, Surat keterangan sehat fisik dari dokter yang memiliki SIP, Izin Operasional Fasilitas Kesehatan, Foto, serta Rekomendasi dari organisasi profesi.
Lantas apa keluh perawat selama ini?
“Kami dikenakan biaya Rp 300 ribu untuk mengurus SIPP, tidak tahu kalau gratis,” keluh perawat berinisial SAM kepada kami, Kamis (23/1/2020).
SAM mengatakan, biaya penarikan Rp 300 ribu tidak dijelaskan untuk biaya apa saja. Saat ini ia mengurus SIPP melalui Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Bangkalan.
“PPNI Bangkalan yang ngurusin izinnya ke DPMPTSP, biayanya Rp 300 ribu,” kata SAM saat dimintai keterangan di RSUD Syamrabu Bangkalan.
Wanita yang bertugas di RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan itu bercerita, kalau penarikan itu tidak hanya dilakukan kepada dirinya. Bahkan hampir semua perawat yang mengurus SIPP tersebut ditarik pungutan uang Rp 300 ribu.
“Semua perawat hampir sama. Semua ditarik dengan besaran segitu saat mengurus SIPP,” terangnya.
SAM berharap ada tindakan tegas dari aparat penegak hukum. “Kami berharap ada tindakan dari aparat penegak hukum. Biar kejadian hukum seperti ini tidak terjadi ditempat lain,” tandasnya.
Semantara Kabid Perizinan dan Non Prizinan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Bangkalan Ery Yadi Santoso membantah kalau instansinya melakukan pungutan. Dia menyebut semua pendaftaran dilakukan secara online.
“Itu semuanya online mas, tidak mungkin kami melakukan pungutan dan itu murni gratis. Kecuali perawat itu menyuruh orang untuk mengurus SIPP itu. Secara tidak langsung dia pasti meminta uang bensin. Kalau dari perizinan sendiri tidak ada mas,” dalihnya. (mmn)