Sesuai Harapan Bupati, Produk IKM Pamekasan Mulai Merambah ke Pasar Modern
Tribunjawa.com, Pamekasan – Sejak dulu, pengangguran merupakan masalah paling fundamental negeri ini. Masa depan anak bangsa seolah lenyap digantungan kunci lemari berisikan ijazah semata. Siapa sangka, kehadiran Baddrut Tamam sebagai Bupati Pamekasan menjadi pemulih asa, khususnya bagi pemuda yang berkeinginan memulai usahanya.
Dari awal, pria yang akrab dipanggil RBT itu mengayuhkan dayung, banyak gebrakan yang ia lakukan. Mulai dari mengoptimalkan pelayanan publik, membangun ekonomi kerakyatan, hingga mengenalkan Pamekasan ke dunia internasional. Pemuda yang berprestasi diberikan beasiswa untuk bisa menggali ilmu sebanyak-banyaknya dan suatu saat pulang ke tanah kelahirannya dengan kontribusi nyata. Sebab harapan Baddrut, apapun yang dikonsumsi masyarakat Pamekasan adalah hasil tangan masyarakat Pamekasan sendiri.
Selain Batik Pamekasan yang sudah mendunia, baru-baru ini Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Pamekasan, merilis data sebanyak 12 produk Industri Kecil dan Menengah (IKM) telah masuk ke pasar retail modern. Antara lain olahan ikan teri, rengginang, kacang panjang ‘otok’ dan cemilan tradisional lainnya.
“Saat ini Pamekasan sudah ada 12 produk IKM yang telah masuk ke pasar modern. Ini jelas telah menyumbang pertumbuhan ekonomi kawasan,” kata Abdiyati Muradi, Kabid Perdagangan Disperindag Pamekasan melalui akun Instagram @disperindag_pmk, Jumat (24/1/2020).
Hasil produk yang memang dilatih langsung oleh Badan Pengembangan Wilayah Surabaya (BPWS) dan Disperindag Pamekasan itu, diketahui sudah merambah ke Alfamart, Indomart, dan pasar modern lainnya.
Salah satu pengusaha muda Kabupaten Pamekasan, Muslihen, menyampaikan rasa optimisnya terhadap ikhtiar yang tengah dilakukan Bupati Baddrut dan Wabup Raja’e. Program penguatan perekonomian desa memang sangat perlu dilakukan sesuai dengan visi misi membangun Pamekasan dari bawah.
“Tidak ada yang mustahil terwujud, apalagi kita mau memulai, berusaha dan berdoa. Mulailah dari yang kecil dulu. Masyarakat desa harus terlibat langsung dalam ikhtiar Pamekasan Hebat. Saya berharap ke depan makin banyak produk lokal yang masuk ke pasar modern,” ujar pemilik rumah kuliner Ayam Geprek Pak’D tersebut.
Pria lulusan Universitas Terbuka itu juga yakin dengan melalui program ekonomi kreatif, mampu mendorong lahirnya pengusaha-pengusaha muda baru yang bisa memanfaatkan potensi lokal. Sehingga cita-cita menciptakan lapangan kerja baru sebagai upaya memangkas angka pengangguran dan kemiskinan bisa terwujud. (mdj)